 
				Halo, Sobat Kelana! Tim Kelana hadir kembali membawa cerita seru dan menarik dari salah satu pengalaman Sobat Kelana yang bernama Rasen ketika ia mengikuti event Sleman Temple Run 2025. Mari kita simak bersama ceritanya!
Saat ini, eksistensi pariwisata olahraga (sport tourism) semakin menjamur di masyarakat, ragam aktivitasnya pun semakin bervariasi mengikuti kebutuhan dan permintaan wisatawan. World Tourism Organization (UNWTO) mendefinisikan sport tourism sebagai jenis wisata yang memberikan pengalaman berwisata dengan melibatkan wisatawan baik sebagai pengamat maupun partisipan aktif dalam acara olahraga yang pada umumnya bersifat kompetitif.
Sudarningsih, Kepala Dinas Pariwisata Sleman, mengungkapkan bahwa Pemerintah Kabupaten Sleman melalui Dinas Pariwisata (Dinpar) menetapkan Sleman sebagai tujuan wisata olahraga (Novitasari, 2023). Acara Sleman Temple Run (STR) adalah inovasi produk wisata olahraga yang diperkenalkan oleh Dinas Pariwisata (Dinpar) Kabupaten Sleman sejak tahun 2015. Acara ini merupakan satu-satunya kegiatan regional di dunia yang melibatkan lari di sekitar dan memasuki kompleks candi-candi sebagai warisan budaya dan terletak di Kabupaten Sleman.
Tanggal 10 Agustus 2025 menjadi hari yang berharga dan berkesan bagi Rasen karena ia berkesempatan menjadi peserta dalam acara Sleman Temple Run 2025 dalam kategori 7km. Ia mengaku bahwa event tersebut adalah pengalaman pertamanya mengikuti acara lari, sekaligus menjadi pengalaman pertamanya berlari dengan medan trail. Sleman Temple Run yang merupakan event lari tahunan yang cukup bergengsi dengan konsep mengajak pesertanya melintasi candi-candi yang terletak di wilayah Sleman. Tahun ini menjadi kali ke-10 terselenggaranya event ini. Rasen mengungkapkan bahwa Sleman Temple Run 2025 menawarkan rute trail dengan melewati jalur perbukitan di daerah candi-candi, seperti Candi Banyunibo, Candi Ijo, Candi Barong, Candi Arca Gupala, Candi Miri dan beberapa situs purbakala serta destinasi wisata alam.

Foto: Momen Rasen disambut saat sampai di Ratu Boko
Menurutnya, momen ketika di Ratu Boko menjadi yang paling berkesan karena para peserta lari disambut oleh anak-anak yang berbaris di sisi kanan kiri lintasan lari sembari mengibarkan bendera merah putih yang berukuran kecil. Selain itu, seruan kata-kata penyemangat dari para penonton terdengar begitu riuh dan para fotografer sibuk memotret para peserta lari yang sedang melintas. Pertunjukkan seni karawitan dan tari pun tak luput menyambut para pelari. Setelah menyusuri lintasan selama 44 menit 36 detik, Rasen tiba di Candi Banyunibo yang merupakan finish line dari Sleman Temple Run 2025. Ia menjadi finisher ke-10 dari 390 pelari. Nama peserta, nomor bib, dan catatan waktu para pelari dapat dilihat melalui bib number check yang ditampilkan menggunakan layar lebar setibanya di garis finish. Sesaat setelah menyentuh garis finish, para peserta dapat mengabadikan momen dengan Candi Banyunibo sebagai latarnya.
Fasilitas berupa ice bath, medical check up, dan makanan diberikan oleh penyelenggara setelah sampai di finish line. Penyajian makanan dan minuman menggunakan piring serta gelas kaca sehingga dapat meminimalisir sampah yang dihasilkan dari event tersebut.
Terlepas dari hal-hal positif yang dirasakan oleh peserta, kegiatan ini turut membawa dampak kurang menyenangkan dan harus lebih diperhatikan dari sisi pengelolaannya. Rasen mengungkapkan bahwa ada peserta yang berlari di atas batuan candi meskipun sudah ada rambu peringatan bagi peserta untuk tidak berlari di area candi karena hal tersebut dapat mengikis bahkan merusak batuan candi sebagai cagar budaya.
Isu keberlanjutan dalam sport tourism juga berkaitan erat dengan konservasi situs cagar budaya. UNESCO pada Juli 2025 memperingatkan bahwa perubahan iklim dan fenomena overtourism dapat mempercepat kerusakan situs warisan dunia. Dalam konteks banyaknya jumlah peserta Sleman Temple Run, peringatan UNESCO penting untuk diperhatikan agar candi-candi yang menjadi bagian dari rute event lari tetap terjaga. Kondisi ini juga menunjukkan betapa pentingnya pengelolaan jumlah wisatawan dan aktivitas di kawasan heritage agar tidak menimbulkan degradasi nilai budaya maupun fisik situs. Sejalan dengan hal tersebut, sebuah studi juga menegaskan bahwa kerumunan wisatawan yang padat membuat situs warisan lebih rentan terhadap kerusakan (Nation Thailand, 2025; Taylor & Francis Online, 2024).

Rasen berhasil menjadi finisher ke-10 dengan waktu 44 menit 36 detik.
Fenomena sport tourism tidak hanya berkembang di tingkat lokal seperti Sleman Temple Run, tetapi juga memberikan dampak ekonomi yang sangat besar di level internasional. Menurut laporan ”State of the Industry 2023” oleh Tourism Economics, sport tourism di Amerika menghasilkan direct spending sebesar USD 52,2 miliar dengan total dampak ekonomi mencapai USD 128 miliar. Sektor ini juga menyumbangkan pendapatan pajak senilai USD 20,1 miliar serta mendukung lebih dari 757.600 pekerjaan penuh maupun paruh waktu.
Laporan pembaruan pada tahun 2024 dari Sports ETA menunjukkan bahwa meskipun terjadi sedikit penurunan, sport tourism tetap menjadi sektor vital dengan direct spending sebesar USD 47,1 miliar dan total dampak ekonomi sebesar USD 114,4 miliar. Selain itu, sektor ini berhasil menyumbang 664.860 lapangan pekerjaan serta pajak daerah senilai USD 8,5 miliar (Tourism Economics, 2023; Sports ETA, 2024).
Novitasari, D. Motivasi dan Aktivitas Wisata pada Perhelatan/Event Sleman Temple Run. Gadjah Mada Journal of Tourism Studies, 5(2), 94-111.
World Tourism Organization (2019), Sport Tourism and the Sustainable Development Goals (SDGs), UNWTO, Madrid, DOI: https://doi.org/10.18111/9789284419661
Nation Thailand. (2025, Juli 6). UNESCO warns overtourism, climate change speeding up World Heritage site damage. Diakses dari https://www.nationthailand.com/blogs/news/world/40052531
Sports Tourism News. (2023, Desember 14). World Economic Forum – Sports tourism global value expected to reach USD 1.7 trillion by 2032. Diakses dari https://www.sportstourismnews.com/world-economic-forum-sports-tourism-global-value-2032
Tourism Economics. (2023, Desember 13). Sports Tourism: State of the Industry 2023. Diakses dari https://www.tourismeconomics.com/press/latest-research/sports-tourism-state-of-the-industry-2023
[Berita: Kelana HIMAPA UGM, Foto: Sleman Temple Run 2025]
 
										 
			 
			