
Sebagai bagian dari komitmen untuk memperluas jaringan internasional dan meningkatkan mutu pendidikan, Program Studi Pariwisata, Fakultas Ilmu Budaya UGM menerima kunjungan resmi dari Politeknik Ibrahim Sultan (PIS), Pasir Gudang, Malaysia. Kegiatan yang bertajuk Loka Waris ini merupakan bentuk kolaborasi akademik yang disusun dan dilaksanakan secara mandiri oleh mahasiswa semester 4 Program Diploma Pengurusan Pelancongan (DUP), Jabatan Pelancongan dan Hospitaliti (JPH), PIS. Kunjungan ini menjadi momentum penting dalam mempererat hubungan antar institusi pendidikan serta membuka peluang kerja sama di bidang pariwisata dan hospitality sekaligus sebagai bentuk pertukaran budaya.
Perhelatan ini turut didampingi oleh dua dosen DUP PIS, yaitu Puan Nur Hidayah Binti Zulkifli dan Puan Hajah Wan Rosnani Binti Mohamad. Puan Nur Hidayah menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari penilaian untuk mata kuliah Tourism Expedition, yang menuntut mahasiswa untuk mampu merancang dan melaksanakan perjalanan wisata secara efektif, khususnya dalam konteks program wisata internasional (international outreach program). Selain itu, beliau juga menambahkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari penilaian untuk mata kuliah Event Operation and Management, yang bertujuan untuk mengasah kompetensi mahasiswa dalam merancang dan mengelola sebuah perhelatan secara profesional.
Kegiatan dibuka dengan saling memperkenalkan kurikulum dan metode pembelajaran masing-masing prodi yang secara langsung mendukung pencapaian SDG 4 (Pendidikan Berkualitas) dengan memberikan pengalaman belajar berbasis praktik dan lintas budaya yang memperkaya keterampilan mahasiswa. Melalui pelatihan kewirausahaan dan pengelolaan acara, kegiatan ini juga berkontribusi pada SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi) dengan membekali mahasiswa keterampilan yang relevan untuk dunia kerja di sektor pariwisata dan hospitaliti. Di sisi lain, pendekatan inovatif dalam perancangan program, termasuk integrasi teknologi dan kreativitas dalam penyelenggaraan kegiatan, mencerminkan semangat SDG 9 (Industri, Inovasi, dan Infrastruktur), khususnya dalam mendorong inovasi dan penguatan kapasitas mahasiswa untuk menghasilkan solusi kreatif di tingkat industri.
Para mahasiswa Program Diploma Pengurusan Pelancongan (DUP) Politeknik Ibrahim Sultan merancang Loka Waris sebagai agenda pertukaran budaya Malaysia yang dikemas melalui kegiatan berbasis kekayaan budaya dan permainan tradisional. Kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempromosikan warisan budaya Malaysia kepada sivitas akademika UGM, sekaligus mempererat hubungan antarbangsa melalui pendekatan budaya. Dalam Loka Waris, terdapat dua agenda utama yang menjadi sorotan, yaitu Loka Glam dan Loka Mania.
Loka Glam mengusung konsep fashion show sebagai media untuk menampilkan keindahan busana tradisional Malaysia yang dipadukan dengan sentuhan modern dan modis. Selain peragaan busana, agenda ini juga menampilkan kreasi tarian sebagai bentuk apresiasi terhadap kekayaan lokal serta sebagai ekspresi identitas budaya Malaysia. Sementara itu, Loka Mania menghadirkan permainan tradisional seperti Batu Seremban dan Chapteh, yang dimainkan secara interaktif bersama peserta. Permainan ini tidak hanya menjadi sarana hiburan, tetapi juga memperkenalkan nilai-nilai budaya dan kebersamaan yang terkandung dalam tradisi masyarakat Malaysia.
Puan Nur Hidayah Binti Zulkifli menyampaikan bahwa kegiatan ini memberikan dampak positif bagi mahasiswa, khususnya dalam hal adaptasi budaya dan pemahaman terhadap sistem pembelajaran yang berbeda. “impact dari kegiatan ini bisa beradaptasi budaya di sini, melihat cara pembelajaran disini agak berbeda, di sana (politeknik) lebih praktik, di UGM, research, karakternya berbeda,” ujarnya.
Puan Nur Hidayah Binti Zulkifli juga berharap, dengan melihat langsung proses pembelajaran di UGM, para mahasiswa dapat mengambil pelajaran dan menerapkannya dalam kehidupan serta karier mereka di masa depan. Lebih lanjut, Puan Nur Hidayah menilai bahwa kunjungan ini membuka peluang untuk studi lanjutan, “susunan silabus dan kurikulumnya (di UGM) menarik,” tegasnya. Penggunaan bahasa Indonesia dan Inggris dalam proses pembelajaran juga dinilai sebagai nilai tambah yang dapat mempermudah komunikasi akademik di masa mendatang.
Dengan demikian, kunjungan ini juga menjadi momentum strategis dalam membangun relasi internasional antar institusi pendidikan. Melalui kolaborasi lintas negara ini, kedua institusi turut berkontribusi dalam mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDG), SDG 17: Kemitraan untuk Mencapai Tujuan. Kegiatan ini mencerminkan semangat kolaboratif dalam meningkatkan kualitas pembelajaran global serta memperkuat jejaring kemitraan internasional yang berkelanjutan.