Program Studi (Podi) Pariwisata FIB UGM terus berinovasi dalam pendekatan pembelajarannya untuk memberikan pemahaman yang mendalam dan komprehensif mengenai berbagai persoalan yang dihadapi oleh industri pariwisata. Shingga, tidak hanya membekali mahasiswanya dengan teori, tetapi juga dengan pemahaman praktis yang relevan di lapangan. Salah satu metode pembelajaran yang dilakukan adalah melalui kuliah lapangan, yang memungkinkan mahasiswa untuk memahami langsung bagaimana konsep-konsep dan isu yang dipelajari di kelas berlangsung dalam konteks industri pariwisata secara riil.
Berita
Program Studi (Prodi) Pariwisata FIB UGM telah menyelenggarakan kuliah lapangan bagi mahasiswa angkatan 2022 pada Senin, 4 November hingga Jumat, 8 November 2024 lalu. Kuliah lapangan merupakan agenda rutin yang dilaksanakan oleh Prodi Pariwisata pada tiap semester gasal. Agenda tersebut menjadikan Bali sebagai lokasi observasi untuk mendukung pembelajaran beberapa mata kuliah pilihan yang diambil mahasiswa, yaitu mata kuliah Interpretasi dan Pemanduan, Kajian Pengelolaan Hiburan Taman Tematik, Kajian Perhelatan Pariwisata, Pariwisata di Era Digital, dan Pariwisata Perkotaan. Kegiatan ini bertujuan memperkuat pemahaman praktis mahasiswa sesuai dengan bidang minat mereka di sektor pariwisata. Di samping itu, kuliah lapangan ini merupakan bagian dari upaya Prodi Pariwisata dalam mendukung tercapainya SDGs ke-4: Pendidikan Berkualitas.
Dalam konteks pariwisata Indonesia yang terus berkembang, dinamika gender menjadi faktor krusial yang mempengaruhi arah dan keberlanjutan industri ini. Ketidaksetaraan gender masih menjadi tantangan besar, yang kerap kali menghalangi perempuan untuk berkontribusi secara leluasa tanpa diskriminasi. Hal ini diungkapkan Anindwitya Rizqi Monica, S.Par., M.Si., Co-Founder & Strategic Director Women in Tourism Indonesia (WTID), sebuah lembaga non-pemerintah yang bergerak di bidang advokasi kesetaraan gender di bidang pariwisata. Dengan wawasan yang mendalam, Monica, demikian ia biasa dipanggil, mengajak kita untuk menjelajahi bagaimana upaya kolektif dalam pemberdayaan perempuan dapat menciptakan lingkungan yang lebih inklusif, sekaligus mendorong kesetaraan gender di seluruh aspek industri pariwisata Indonesia.
Di era di mana teknologi dan tren terkini semakin memengaruhi cara kita melihat dunia, acara “NgoPi: Plesir Karo Cah Pariwisata” hadir untuk mengenalkan pariwisata dari perspektif lain. Tidak hanya sebagai kegiatan mengunjungi destinasi eksotis, tetapi sebagai peluang untuk membentuk masa depan dan menciptakan dampak positif. Diselenggarakan oleh Divisi Hubungan Masyarakat HIMAPA UGM, kegiatan ini mengundang partisipasi siswa SMA dan mereka yang sedang menunda kuliah setelah lulus SMA karena berbagai alasan (gap year) untuk mengenal dunia pariwisata secara lebih mendalam, dengan pendekatan yang relevan dan segar. Bukan sekadar memperkenalkan mata kuliah atau prospek karier, acara ini mengajak peserta memahami bagaimana pariwisata dapat menjadi alat penghubung manusia, pelestari budaya, hingga melestarikan lingkungan.
Pariwisata olahraga (sport tourism) kini tengah menjadi tren di Yogyakarta, menarik perhatian wisatawan lokal maupun mancanegara. Kota yang dikenal akan kekayaan budaya dan sejarah ini kini juga semakin dikenal sebagai destinasi sport tourism.
“Waste can have a serious impact in tourism, we urgently need more sustainable waste management solutions,”
ungkap Nicholas Jeffery Goodwin, Ph.D. (CEO Tulodo) ketika mengisi kuliah umum (public lecture) Prodi Pariwisata pada 17 Oktober 2024 lalu di Auditorium Soegondo FIB UGM yang dimoderatori oleh Diyah Ayu Puspitasari, S.S., M.A..
Sinergi dan kolaborasi rintisan Desa Wisata Sembrani berbuah manis bagi Tim PPK Ormawa HIMAPA dan warga Desa Sembrani. Tim PPK Ormawa HIMAPA lolos visitasi calon peserta Abdidaya Ormawa 2024. Visitasi tersebut merupakan rangkaian program apresiasi oleh Kemdikbudristek untuk tim-tim organisasi kemahasiswaan, dosen, dan mitra desa dalam pemberdayaan masyarakat. Visitasi tersebut juga merupakan sebuah milestone tersendiri, menjadi bukti nyata perjuangan panjang yang telah dijalani tim serta memperkuat peran mahasiswa sebagai agen transformasi pembangunan bangsa melalui pemberdayaan desa dengan inovasi wisata berbasis agrowisata dan edukasi.
Tim PPK Ormawa HIMAPA 2024 sukses menyelenggarakan Lokakarya Pesona Desa Wisata Sembrani di Taman Soka, Kelurahan Watusigar, Ngawen, Gunungkidul pada Sabtu, 28 September 2024 lalu. Acara ini menjadi puncak dari rangkaian pengabdian Tim PPK Ormawa HIMAPA 2024 di desa tersebut. Lokakarya ini juga menjadi bukti bahwa Desa Wisata Sembrani telah siap menyambut wisatawan, berkat serangkaian pelatihan dan pendampingan yang telah dilakukan selama rangkaian pengabdian berlangsung.
Himpunan Mahasiswa Pariwisata (Himapa) FIB UGM melalui Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) melaksanakan program pemberdayaan masyarakat berbasis community-based tourism di Kelurahan Watusigar, Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Program bertajuk Sembrani-Agrotourism and Education (SEAN) ini memiliki tujuan untuk menguatkan kapasitas serta identitas Desa Wisata Sembrani Watusigar sebagai destinasi agrowisata dan edukasi melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia. Program ini meliputi berbagai pelatihan serta sosialisasi untuk memperkuat tata kelola potensi wisata. Sejak bulan Juni 2024, berbagai sosialisasi dan pelatihan telah dilakukan. Adapun berbagai sosialisasi dan pelatihan tersebut, meliputi:
Desa Seboro, dikelilingi perbukitan geosite dan hamparan keragaman hayati, saat ini tengah melakukan upaya melestarikan dan memajukan kebudayaan lokalnya. Pada pengembangan pariwisata budaya berkelanjutan di Desa Seboro sebagai kawasan Kebumen Geopark dapat diawali dengan kegiatan identifikasi objek pemajuan budaya. Identifikasi atau inventarisasi merupakan tahapan pertama dari perlindungan kebudayaan sebagai upaya menjaga keberlanjutan kebudayaan dan warisan untuk generasi penerus. Kerjasama dengan mitra universitas melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Ilmu Budaya (FIB) Universitas Gadjah Mada (UGM), masyarakat setempat terlibat aktif dalam mendata dan mengidentifikasi objek-objek pemajuan kebudayaan di Desa Seboro.