Program Studi (Podi) Pariwisata FIB UGM terus berinovasi dalam pendekatan pembelajarannya untuk memberikan pemahaman yang mendalam dan komprehensif mengenai berbagai persoalan yang dihadapi oleh industri pariwisata. Shingga, tidak hanya membekali mahasiswanya dengan teori, tetapi juga dengan pemahaman praktis yang relevan di lapangan. Salah satu metode pembelajaran yang dilakukan adalah melalui kuliah lapangan, yang memungkinkan mahasiswa untuk memahami langsung bagaimana konsep-konsep dan isu yang dipelajari di kelas berlangsung dalam konteks industri pariwisata secara riil.
Pada Selasa, 12 November 2024, mahasiswa angkatan 2023 Prodi Pariwisata mengikuti kuliah lapangan yang mengusung tema “Menggali Makna Perjalanan Spiritual dan Pelestarian Alam dalam Pariwisata”. Tema ini dipilih untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam mengenai hubungan antara spiritual, ekowisata, dan pentingnya mobilitas dalam mendukung kegiatan wisata untuk melestarikan budaya dan lingkungan sekaligus menciptakan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kuliah lapangan ini mengintegrasikan tiga mata kuliah sekaligus, yaitu Pariwisata Religi, Mobilitas Pariwisata, dan Ekowisata.
Sebagai destinasi pariwisata religi yang terkenal di Yogyakarta, Gua Maria Tritis dipilih sebagai lokasi untuk memberikan pengalaman langsung tentang bagaimana pariwisata religius dapat menciptakan nilai spiritual yang mendalam bagi para pengunjungnya. Sebagai tempat ziarah yang memiliki nilai keagamaan, Gua Maria Tritis tidak hanya menawarkan pengalaman spiritual, tetapi juga memberikan gambaran tentang bagaimana pariwisata religi dapat berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat lokal dan pelestarian budaya.
Setelah mengunjungi Gua Maria Tritis, para mahasiswa melanjutkan perjalanan mereka menuju Pantai Sadranan, yang menjadi pembelajaran nyata dalam implementasi konsep ekowisata dan isu-isu yang terjadi di lapangan. Destinasi ini memberikan pemahaman kepada mahasiswa tentang pentingnya mengelola sumber daya alam secara berkelanjutan, serta bagaimana pariwisata dapat memberikan dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat lokal jika dikelola dengan baik.
Selain mempelajari pariwisata religi dan ekowisata, mahasiswa juga mendalami konsep mobilitas dalam pariwisata melalui perjalanan yang menghubungkan Gua Maria Tritis dan Pantai Sadranan. Hal tersebut memberikan pemaham akan pentingnya sistem transportasi yang efisien dan berkelanjutan dalam mendukung perjalanan wisata. Dengan mengunjungi dua destinasi yang berbeda, mahasiswa dapat mengobservasi selama perjalanan bagaimana mobilitas mempengaruhi pengalaman dan dampak dalam pariwisata.
Sebagai bagian dari kegiatan akademik, hasil kuliah lapangan ini akan dipamerkan di Fakultas Ilmu Budaya UGM. Pameran ini bertujuan untuk membagikan hasil pembelajaran mahasiswa kepada umum, serta untuk menunjukkan bagaimana mahasiswa Prodi Pariwisata memberikan pandangannya sebagai akademisi. Pameran ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih lanjut tentang pentingnya pariwisata yang berkelanjutan dan relevansinya terhadap perkembangan industri pariwisata di Indonesia. Hal tersebut juga merupakan upaya yang dilakukan oleh Prodi Pariwisata dalam mewujudkan SDGs ke-4: Pendidikan Berkualitas.
[Sumber foto: Faiq & Cinantya]