Beberapa rangkaian Acara GMTTS antara lain Tourism Talk yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 4 November 2017 bertempat di Auditorium Fakultas Ilmu Budaya. Seminar pada kali ini berkesempatan menghadirkan tujuh pembicara dari berbagai golongan di dunia pariwisata seperti public figure, akademisi dan profesional yang tentu saja memiliki kiprah penting di dunia kepariwisataan untuk memberikan inspirasi dan pemahaman yang luas tentang pariwisata dengan segala potensi, manfaat dan keberlanjutannya.
Dengan bertemakan Tourism : It’s Potentials Careers and Sustainability, Tourism Talk sukses memberikan pengetahuan yang bermanfaat bagi para audience yang hadir. Seminar dimulai pada pukul 08.30 dengan dibuka oleh Tarian dari Sandyakala yang menampilkan Tari Kontemporer Genjring Party dan sambutan dari ketua panitia GMTTS tahun ini. Seminar Celebration in Tourism pada kali ini terbagi menjadi 4 segmen utama. Sesi pertama Why Tourism atau Mengapa Pariwisata membahas tentang isu-isu terkini dunia pariwisata mengenai perannya sebagai Sustainable Tourism. Menghadirkan pembicara dari Kementerian Dadang Jatnika. Membahas mengenai tiga program destinasi pariwisata berkelanjutan (Sustainable Tourism Destination), Observatorium Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism Observatory) hingga Sertifikasi Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism Certification) serta memberikan informasi mengenai kondisi pariwisata Indonesia pada saat ini.
Pada segmen Career in Tourism, menghadirkan 3 pembicara sekaligus yaitu Lita, Anneke Putri serta Arifin Hutabarat. Ketiganya memberikan inspirasi bahwasanya ruang bekerja di bidang pariwisata sangatlah luas. Lita Hutapea yang merupakan CEO dari perusahaan travel berbasis Ekowisata, Indoecotours memaparkan jika dalam bekerja di bidang pariwisata ialah bagaimana kita mampu menjaga kearifan lokal yang ada pada masyarakat. Kemudian Anneke Putri yang juga merupakan CEO Java Nira bercerita bagaimana awalnya membentuk Java Nira yang merupakan konsultan pengembangan pariwisata berkelanjutan sebagai sebuah entitas bisnis berbasis sosial ialah bagaimana menjadi caranya agar menjadi responsible traveller. Pembicara ketiga yaitu Arifin Hutabarat yang merupakan seorang analisis pariwisata dan chief editor Ganesia PR memaparkan jika bekerja di bidang pariwisata merupakan suatu kesenangan dan dengan kreatifitas maka akan menjadi produktif. Whatever You Do in Tourism, Practicing in Creativity.
Segmen ketiga adalah Anti Tourism, dipaparkan oleh dua pembicara yaitu Bambang Sunaryo selaku konsultan pariwisata staf peneliti pusat studi Pariwisata UGM dan Muhammad Natsir seorang aktivis dan Ketua Yayasan Kantil di Kotagede. Beliau memaparkan bagaimana menggali potensi di Kotagede tanpa menjadikan masyarakatnya sebagai obyek Pariwisata. Pembicara terakhir dengan segmen Celebration of Tourism ialah Dr.Muhammad dari magister kajian pariwisata pascasarjana yang turut serta menyampaikan tentang Sustainable Tourism Development lebih luas.
Seminar diakhiri dengan para peserta membuat harapan tentang Pariwisata. Ya, semoga pariwisata dapat memberikan peluang dan kontribusi untuk kesejahteraan masyarakat. Serta pariwisata Indonesia memberikan kebanggaan terhadap masyarakat Indonesia sendiri tentang indahnya alam dan budaya negeri ini.